Tuesday, May 3, 2016

Perulangan perbedaan While dan Do While

While
Bisa jadi tidak akan pernah dikerjakan jika 
Dikarenakan sebelum instruksi dikerjakan
syarat tidak dipenuhi.
syarat dicek terlebih dahulu





Do while
Minimal dikerjakan satu kali walaupun 
syarat tidak dipenuhi.

Dikarenakan instruksi dikerjakan dahulu, 
baru syarat dicek untuk melanjutkan
perulangan.

Perulangan Do While


struktur while
pengecekan untuk kondisi perulangan di lakukan di awal, sehingga jika kondisi tidak terpenuhi, maka perulangan tidak dijalankan.
perulangan struktur do-while, pengecekan kondisi akan dilakukan di akhir perulangan, sehingga walaupun kondisi adalah FALSE, perulangan akan tetap berjalan minimal 1 kali.


Koding :


#include <iostream.h>

Using namespace std;

main() {

    int a=5,i=1;

     do {
   cout<<"\nNilai ke "<<i<<"="<<a;
    a+=5;
  i++;
    }

   while (i<=10);

return 0;
}



 [sumber: muhh.ridwann jelanginfo.blogspot.com]
Output :

Perulangan While

perulangan while untuk kondisi perulangan dimana banyaknya yang diulang tidak dapat dipastikan pada saat penulisan program.


Coding :

#include <iostream.h>
Using namespace std;

main()
 {

  int a=5,i=1;

  while (i<=10)

  { cout<<"\nNilai ke
        <<i<<" = "<<a;
   
 a+=5;
 i++; 

 }

  return 0;
}

Output :

Monday, May 2, 2016

Perulangan For

for(inisial;syarat;penambahan)   pernyataan;


Penjelasan


Inisialisasi 
pernyataan untuk menyatakan keadaan awal dari variabel kontrol.
sebuah program mau diawali dari nomor  berapa.

Syarat         :
berapa kalinya kalimat ingin   diulang.

Penambahan       
pengatur perubahan nilai   variabel kontrol. 
Mau berapa kali loncatan atau variabel itu  dilakukan.
Semisal: i++ atau i+1 maka kelipatan i ditambah 1. 1+2 maka variabel kelipatan adalah dua.




koding:


KODING:

#INCLUDE <IOSTREAM>
USING NAMESPACE STD;

 MAIN() {

 FOR(INT I=1;I<=5;I++)
     COUT<<"\N 1. SANTAI ASAL TAU";
RETURN 0;

}


hasil :






[sumber: mUHH.RIDWANN JELANGINFO.BLOGSPOT.COM]

Peluang Bisnis Cendol lele


ABSTRAKS
Indonesia sangat kaya akan kulinernya. Banyak berbagai macam masakan dan minuman salah satunya es dawet. Banyak orang mengkonsumsi es yang terkenal nikmat ini.  Minuman ini dibuat dengan berbagai bahan, salah satunya adalah cendol. Cendol dibuat dengan bahan dasar tepung beras.
Saat ini banyak limbah dari makanan kurang termanfaatkan, salah satunya adalah duri dan kepala ikan. Penulis di sini mengambil contoh ikan lele. Mayoritas masyarakat yang mengkonsumsi lele tidak mampu mengolah limbah dan langsung membuangnya.
Belakangan ini banyak muncul minuman – minuman asing yang menyebabkan banyak minuman lokal ditinggalkan, terutama generasi muda. Selain itu belum ada banyak inovasi untuk minuman cendol sehingga kurang bisa menarik minat konsumen.
Melihat tiga kondisi diatas Penulis mencoba berinovasi dengan “SARANG NDOLLI ( Sajian Orang Cendol Lele Istimewa). Menggunakan limbah ikan lele yang belum termanfaatkan dengan memasukkannya kedalam bahan minuman cendol. Dengan Inovasi ini kami berharap dapat mengurangi barang yang kurang bisa termanfaatkan sekaligus membuat variasi baru dari minuman es cendol yang dapat memberikan daya tarik sehingga mampu bersaing dengan produk – produk minuman asing.
Inovasi kreatif Sarang NDOLLI Penulis akan membuat minuman dawet lebih bergizi dan semakin diminati oleh berbagai lingkungan masyarakat. Nama “NDOLLI” yang mirip seperti tempat yang sangat terkenal akan membuat konsumen penasaran dan tertarik untuk membeli produk ini. Dengan demikian usaha ini sangat menjanjikan, ditambah lagi penggunaan limbah yang dapat menekan biaya produksi.

Kata Kunci : Cendol, Lele.



PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG
Indonesia sangat kaya akan kulinernya. Banyak berbagai macam masakan dan minuman salah satunya es dawet. Menurut Dapur Aliza dalam bukunya “25 Resep Kreasi Cendol Minuman Dingin Tradisional Paling Digemari” CENDOL atau dawet adalah minuman asli Indonesia yang umumnya dibuat dari tepung beras dan disajikan dengan larutan gula merah dan santan. Banyak orang suka mengkonsumsi es yang terkenal nikmat ini.
Melihat begitu luas dan bebasnya dunia kuliner, sah-sah saja jika cendol tampil agak berbeda. Bahkan, inovasi selanjutnya dapat mengundang kegandrungan massa yang tiada tara. Cendol pun kemudian dapat dijadikan bisnis. Mengapa demikian, karena Cendol sudah mempunyai cukup banyak penggemar, mudah dibuat, dapat dikreasikan dengan berbagai macam bahan, dan modal investasi yang digunakan tidak terlalu banyak.
Bahan utama dalam pembuatan cendol adalah tepung beras atau biasa disebut tepung terigu. Tepung terigu mengandung banyak karbohidrat namun sangat miskin protein. Kandungan karbohidrat pada tepung terigu kurang lebih 75,41%, sedangkan kandungan protein di dalam tepung terigu hanya sebesar 10,30%
Ikan lele adalah ikan air tawar yang mempunyai banyak jenis salah satunya ada di Indonesia.

Banyak masyarat Indonesia menyukai ikan lele. Ikan lele mengandung kadar air 78,5 gr, kalori 90 gr, protein 18,7 gr, lemak 1,1 gr, Kalsium (Ca) 15 gr, Phosphor (P) 260gr, Zat besi (Fe) 2gr, Natrium 150gr, Thiamin 0,10gr, Riboflavin 0,05gr, Niashin 2,0 gr per 100gram. Sehingga lele mengandung protein yang tinggi dan zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan anak balita. Selain itu lele juga mengandung mineral lain yang penting pula untuk kesehatan tubuh (Djatmiko Hertami,1986)
Lele banyak dikonsumsi semua kalangan di Indonesia. Lele dapat dikonsumsi langsung melalui proses goreng atau melaui proses olahan menjadi produk baru. Namun tidak semua bagian dari lele dapat termanfaatkan. Bagian kepala dan duri lele pada umumnya langsung dibuang. Ketika dibuang atau dibiarkan begitu saja, maka limbah ikan juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, misalnya menimbulkan bau yang tidak sedap (http://seesterne.multiply.com)
Selain itu terdapat kandungan kalsium dan protein yang tinggi pada tulang dan kepala ikan lele. Tetapi tidak sedikit juga yang tidak menyukai ikan ini. Hal ini dikarenakan rasa amis yang terdapat pada lele.
Dengan melihat semua hal diatas penulis mencoba berinovasi dengan menggabungkan minuman cendol dengan limbah kepala dan duri ikan lele. Menambahkan tulang atau duri dan kepala lele kedalam cendol akan menambah kandungan gizi dalam cendol yang semula miskin protein menjadi kaya akan protein dan kalsium.
Inovasi baru ini kami beri nama SARANG NDOLLI (Sajian Orang Cendol Lele Istimewa). Dengan produk baru ini diharapkan dapat menyerap lebih banyak limbah dari lele yang kurang termanfaatkan, memberikan variasi dan gizi tambahan bagi minuman cendol, dapat membuat orang yang sebelumnya kurang menyukai ikan atau tidak bisa mengkonsumsi ikan akan menyukainya, serta dengan modal yang sedikit akan menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimana cara membuat cendol lele?
2.      Bagaimana cara menghilangkan bau amis pada lele?
3.      Bagaimana cara memperkenalkan SARANG NDOLLI kepada semua lapisan masyarakat?
4.      Bagaimana cara menjadikan SARANG NDOLLI sebagai minuman khas yang digemari banyak orang?

TUJUAN
1.      Menghasilkan produk olahan limbah lele menjadi minuman
2.      Menghilangkan rasa ikan (amis) tanpa menghilangkan kandungan gizinya
3.      Membuat NDOLLI menjadi minuman yang digemari
4.      Meningkatkan daya kreatifitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa
5.      Membuka peluang usaha baru di bidang kuliner
6.      Meningkatkan penghasilan mahasiswa
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Es cendol atau dawet merupakan minuman tradisional khas Indonesia yang memiliki banyak penggemar. Minuman ini banyak digemari karena selain rasanya yang nikmat, harganya yang murah juga menjadi alasan menjadikan es cendol sebagai penghilang dahaga. Dengan begitu berwirausaha dengan menjual es cendol dapat menjadi bisnis yang menjanjikan.
Penambahan lele pada pembuatan cendol akan menciptakan satu varian baru dari minuman asli Indonesia ini.  Bagian dari lele yang penulis gunakan adalah bagian yang biasanya menjadi limbah seperti tulang dan kepala lele. Selain dapat mengurangi limbah dari lele, penggunaan limbah lele ini juga tidak memberikan tambahan beban modal (gratis) karena penulis hanya mengambil limbah dari restoran yang menyajikan lele atau tempat pengolahan lele lainnya yang banyak menghasilkan limbah ini.
Hal tersebut menjadikan ide bisnis “SARANG NDOLLI (Sajian Orang Cendol Lele Istimewa” dapat memberikan profit yang sangat menjanjikan.

A.    GAMBARAN PRODUK

Es dawet merupakan minuman manis berbahan dasar tepung beras dan biasanya disajikan dengan kuah santan dan gula kelapa. Melihat perkembangan kuliner dan banyaknya limbah lele saat ini, kami berinisiatif untuk menambah varian sekaligus dapat mengolah limbah lele yang kurang termanfaatkan, yaitu SARANG NDOLLI (Sajian Orang Cendol Lele Istimewa)
Sesuai nama produk yang penulis usung, penulis akan mengkombinasikan antara cendol dengan limbah iken lele untuk kemudian dijadikan minuman yang nikmat rasanya.akan berjualan dengan gerobak saji dari aluminium. Penulis memberikan harga pada produk ini sebesar Rp 3.000,00. Karena biasanya harga es cendol memang murah. Selain itu variasi dari limbah lele yang dilakukan oleh penulis tidak akan mempengaruhi pengeluaran yang dikeluarkan tiap bulan karena limbah lele tersebut gratis.

METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Sebelum masuk dalam tahap produksi terdapat beberapa persiapan – persiapan yang harus dialkukan untuk menciptakan sistem produksi yang efisien dan efektif serta mampu mempertahankan produk secara optimal. Persiapan – persiapan tersebut antara lain:
A.    SURVEI PASAR
Survei pasar dilakukan untuk mencari tempat bahan baku yang paling murah dan dapat mensuplai bahan baku secara berkelanjutan dengan standar kualitas yang penulis inginkan.
B.     PEMBELIAN BAHAN BAKU PENUNJANG PRODUKSI
Pembelian bahan baku silakukan setelah melakukan survei pasar sesuai dengan keperluan yang penulis butuhkan dengan standar yang terbaik demi kelangsungan proses produksi.
C.    PEMBUATAN PRODUK
Tahap ini penulis mulai melakukan inovasi dan produksi penambahan limbah lele ke dalam pembuatan cendol untuk kemudian disajikan sebagai es cendol.
D.    PERSIAPAN MEDIA PEMASARAN
Mempersiapkan dan mendesain media pemasaran seperti banner, brosur dan media elektronik.
E.     PROMOSI DAN PENJUALAN
Adapun untuk mempromosikan produk ini kepada masyarakat, penulis awali dengan menyebar brosur di tempat – tempat keramaian, selain itu penulis juga akan mempromosikan produk ini melalui media sosial seperti facebook, twitter, Instagram, dan lain – lain. Kemudian penulis akan melakukan penjualan produk di tempat yang sudah penulis tentukan sebelumnya setelah melakukan survey terhadap tempat yang potensial untuk menjual produk “SARANG NDOLLI”.

F.     EVALUASI
Evaluasi kegiatan mencangkup tiga aspek yaitu sitem produksi, produk dan pemasaran. Evaluasi pada system produksi bertujuan untuk menciptakan sitem produksi yang paling efektif dan efisien. Evaluasi produk dilakukan untuk menghasilkan produk yang benar – benar memiliki kualitas dan dan ciri khas. Evaluasi produk dilakukan setiap kali proses produksi dijalankan. Evaluasi pemasaran ddilakukan untuk mengetahui tercapai tidaknya target penjualan agar usaha ini sesuai dengan target yang sudah penulis rencanakan sebelumnya.

Referensi
Imanningsih. Nelis, profil gelatinisasi beberapa formulasi tepung-tepungan untuk pendugaan sifat pemasakan, 2012, http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/download/3079/3047 diakses tanggal 18 september 2014 pukul 19.24
Apriyana. Ika, Pengaruh penambahan tepung kepala ikan lele (clarias sp)
dalam pembuatan cilok terhadap kadar protein dan sifat organoleptiknya, 2014 http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/download/3529/3170 diakses tanggal 18 september pukul 19.36
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dewi-yuanita-lestari-ssi-msc/makalah-lele.pdf diakses tanggal 18 september pukul 20.01

 
Design by JonDesign's | Made in Indonesia | support