Abstraks
Dimana-mana ada
penjual roti. Tidak hanya dipasar tradisional, tetapi merambah sampai ke mall,
atau tempat umum lain. Disemua tempat tersebut pasti ada roti dijual. Tidak
hanya itu, ada roti yang dijual keliling dengan sepeda, gerobak, sepeda motor
hingga mobil. Salah satu roti yang digemari masyarakat Indonesia adalah donat.
Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng,
dibuat dari adonan tepung
terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang
paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang
di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi yang rasanya manis, seperti
berbagai jenis selai ataupun krim. (Danarti Dessy dan Sukendro Suryo: 2008). Kebanyakan dounut
menggunakan terkstur bahan kentang yang dikembangkan oleh luar negri. dibentuk
dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk persegi panjang hingga membentuk
cincin atau menggunakan pemotong otomatis yang sekaligus membuat lubang di
tengah adonan donat. Lubang pada donat berbentuk cincin dulunya dimaksudkan
agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat yang tersisa sewaktu
membuat donat berbentuk cincin sering dijual sebagai doughnut hole atau
dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru.
Untuk
kali ini kami melakukan pengembangan tentang donat tersebut dengan menggunakan
bahan dari ubi jalar, karena tekstur ubi jalar yang menyerupai kentang, dan
memiliki manfaat serta mudah dalam menemukan bahan dipasaran.
Teori inovasi
adalah suatu teori yang berlandaskan sesuatu yang tidak mungkin (“immpossible”)
untuk diwujudkan menjadi mungkin (“possible”). (Ir. Hendro, M.M : 2005)
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang penulis kemukakan di latar belakang, penulis dapat
merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana cara membuat Dotella?.
2.
Bagaimana cara memperkenalkan Dotella kepada semua lapisan masyarakat?.
3.
Bagaimana cara menjadikan Dotella sebagai makanan khas yang digemari banyak
orang?.
1.3.Tujuan
Tujuan
dibuatnya Proposal ini adalah sebagai berikut:
1.
Menghasilkan produk donat tradisional ala indonesia.
2.
Membuat Dotells menjadi makanan yang digemari.
3.
Meningkatkan daya kreatifitas dan inovasi mahasiswa.
4.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
5.
Membuka peluang usaha baru di bidang kuliner.
6.
Meningkatkan penghasilan mahasiswa.
1.4.Luaran yang Diharapkan
Dengan adanya
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini penulis berharap
memperoleh luaran sebagai berikut:
1.
Menghasilkan varian baru dari makanan donat sehingga dapat menjadi
alternatif kuliner baru.
2.
Produk makanan yang dapat menginspirasi para produsen makanan untuk
menciptakan produk baru.
1.5.Kegunaan Program
Program
Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yaitu :
1.
Menumbuhkembangkan daya kreatifitas dan inovasi mahasiswa.
2.
Menerapkembangkan ide dan kemauan dari mahasiswa.
3.
Membuka usaha baru di bidang kuliner Indonesia.
4.
Menambah keberagaman varian makanan.
5. Melatih kerjasama antar anggota kelompok dalam mengatur sebuah usaha.
BAB 3
METODE
PELAKSANAAN
Dalam pembuatan Dotella terdapat tahapan-tahapan yang akan dilakukan baik
itu sebelum ataupun sesudah memproduksi. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
1.
Survei pasar
Survei pasar
ini dilakukan untuk mencari tempat penjual bahan baku yang bagus dan
berkualitas,akan tetapi dengan harga yang lebih ekonomis dibanding yang
lainnya.
2.
Pembelian bahan baku produksi
Setelah
melakukan survei pasar, tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah pembelian
bahan baku produksi. Tahapan ini dilakukan dua kali dalam sebulan, agar bahan
baku untuk produksi segar dan menghindari adanya bahan baku yang busuk atau
tidak layak pakai.
3.
Pembuatan produksi
Tahapan
produksi ini penulis membuat produk selama 10 minggu. Proses produksi dilakukan
di rumah kost salah satu anggota yang terdekat dengan pasar tempat pembelian
bahan baku dan juga dekat dengan tempat pemasaran yang nantinya akan dilakukan.
4.
Persiapan media pemasaran
Persiapann
media pemasaran seperti media cetak berupa artikel kampus, poster, brosur serta
banner dan juga media online berupa akun sosial media dan fans page.
5.
Promosi dan penjualan
Teknik promosi
yang akan dilakukan melalui dua media, yaitu media cetak berupa majalah kampus,
brosur, dan banner yang dipasang ditempat-tempat strategis. Kemudian media yang
kedua adalah media online berupa fans page dan akun sosial media yang bertujuan
untuk menjangkau konsumen yang tidak dapat dijangkau dengan media cetak.
Teknik
penjualan yang dilaksanakan berada di lingkungan kantin kampus STMIK AMIKOM
Yogyakarta. Penjualan dilaksanakan dilingkungan kampus dimaksudkan agar dekat dengan
lingkungan konsumen, dengan mengsegmentasikan pasar menurut karakter-karakter
konsumen yang homogen seperti usia, pekerjaan, perilaku, kelas sosial dan
sebagainya (Kasalir Rhenaldi : 1998), sehingga proses jual beli dapat dikaukan
dengan lancar tanpa adanya halangan.
6.
Evaluasi
Evaluasi
dilakukan setelah kegiatan selesai. Pada tahap evaluasi ini dilakukan dengan
mengkaji dan membahas segala permasalahan dan hambatan yang terjadi ketika
dilakukannya proses survei pasar sampai promosi dan penjualan. Dengan adanya
evaluasi diharapkan dapat memberikasn solusi dari permasalahan yang telah
terjadi sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan lancar untuk kedepannya bagi
mahasiswa untuk melanjutkan kegiatan berwirahusaha.
Sumber:
Danarti Dessy dan Sukendro Suryo, 2008, Mompreneurship 160 ide bisnis
paling laris, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Hendro, 2005, How To Become A Smart Entrepreneur And To Start A New
Business, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kasalir Rhenaldi, 1998, Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting
Positioning, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kotler Philip, Keller Kevin Lane ,2007, Manajemen Pemasaran, Pt
Macanan Jaya Cemerlang, Indonesia.